Matasanos.org – Pariwisata di Indonesia menunjukkan indikasi pemulihan dan ternyata saat ini pendapatan pariwisata meningkat hingga tiga kali lipat. Pendapatan dari pariwisata tahun ini diperkirakan sudah mencapai USD 4,3 juta padahal dengan jumlah kunjungan para wisatawannya lebih sedikit. “Tahun ini kami menghasilkan USD 4,3 juta pendapatan pariwisata yang jumlahnya tiga kali lipat dari yang kami proyeksikan, hanya dengan seperempat dari kedatangan wisatawan,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berbicara dalam World Travel & Tourism Council (WTTC) di King Abdul Aziz International Convention Center, Riyadh, Arab Saudi seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Dalam kesempatan itu, kehadiran menteri ekonomi Kerajaan Arab Saudi, Abdullah bin Toha Al Morri, penasehat khusus dari Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Gloria Guevara, Chairman & CEO Accor Hotel Sebastien Bazin dan CEO The Hertz Corporation Stephen Scherr. Tidak hanya itu saja, sejumlah Menteri Pariwisata dari negara sahabat antara lain, bahama, Kosta Rica, Yunani, Bahrain, Barbados, Guatemala, Jamaica, Jordan, Seychelles dan Spanyol.
Di dalam kesempatan tersebut juga sandiaga Uno memaparkan sejumlah rakyat Indonesia untuk melakukan pemulihan ekonomi dan satu diantaranya adalah pendekatan serta strategi untuk pemulihan sektorparekraf pasca pandemi covid-19. Dirinya menyebutkan Tahapan yang harus dilakukan yaitu mengubah pola pikir terutama pada pulau Bali harus menjadi pariwisata berkelanjutan dan mengubah pola pikir menjadi pariwisata yang ramah adalah hal yang wajib dilakukan.
Pendapatan Pariwisata Meningkat di Indonesia Sebesar 3 Kali Lipat dan Arab Saudi Berperan Penting Dibaliknya
Tidak hanya meningkatkan pendapatan saja, strategi tersebut juga diungkapkan oleh Sandiaga Uno supaya mampu menciptakan peluang usaha dan bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Indonesia sendiri. “Tahun ini, saat kita berbicara tentang pekerjaan, Indonesia sudah dalam jalur yang tepat untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja dalam sektor pariwisata, dan kekuatannya berasal dari wisatawan lokal,” jelas Sandiaga Uno seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Sementara itu, dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi, sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Pariwisata kerajaan Arab yaitu Ahmed Al Khatieb. Kesempatannya mengaku sangat bahagia karena kerajaan Arab Saudi mengambil peran pemulihan sektor pariwisata dunia pasca pandemi Covid-19 melanda. Dirinya juga mengungkapkan keikutsertaan kerajaan Arab langkah paling tepat dengan dampak langsung terhadap sektor parekraf nasional.
Maka dari itu, tidak hanya bertahan menghadapi Resesi Global Indonesia juga diyakini bisa menciptakan peluang hingga membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk masyarakat. Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata berterima kasih karena merasa bulan tersebut adalah kesempatan terbaik untuk Indonesia karena bisa menjadi salah satu pencapaian langkah cepat dari G20 sampai saat ini.
Dukungan kerja keras juga bisa mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi di Indonesia dari Arab Saudi. Hal ini diungkapkan Senada oleh Menteri Pariwisata Arab Saudi karena dirinya menyampaikan kalau kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia dalam mitra kerja yang baik. Apalagi, langkah untuk memulihkan perekonomian dunia disampaikan juga disepakati bersama dalam ajang G20 di Bali beberapa waktu lalu hingga diyakini Kerajaan Arab Saudi akan mengambil peran sangat penting dalam pemulihan ekonomi pasca panorami Covid-19 di dunia.
“Tentu saja, kita adalah mitra, kami diundang dalam G20 dan berkomunikasi, kami meyakini kita memiliki visi yang sama dan menjalankan semua kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian. Terima kasih,” ungkap Ahmed Al Khatieb seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom. Nilai devisa sektor pariwisata Indonesia ditargetkan dapat meningkat hingga 1,7 miliar dolar Amerika Serikat alias sekitar 24 miliar di Tahun 2022.
Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam jumpa pers pada akhir tahun 2021 lalu. Maka dari itu, Menparekraf juga menuturkan bahwa program tersebut menjadi bekal untuk bisa menghadirkan sektor-sektor yang membutuhkan secara adil, tepat, dan merata di tahun 2022 ini. Kalau pendapatan pariwisata meningkat di Indonesia, tentu bisa berdampak baik ke seluruh sektor. Bisa meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja merangsang pertumbuhan industri pariwisata dan maka dari itu bisa mendorong di berbagai negara dalam mengembangkan sektor pariwisata.