Matasanos.org – Rupanya terpampang jelas sebuah papan yang usang tidak terawat berada di tepi jalan menuju pusat kota Pelabuhan Ratu, ibukota Kabupaten Sukabumi. Papan tersebut bertuliskan Ca alias cagar alam Tangkuban Perahu di Sukabumi itu memiliki luas 22 hektar. Di bagian atas papan tulis dengan nama Departemen Kehutanan yang nyaris dengan cat dalam tulisan di papan tersebut, dikarenakan papan nya sudah mengelupas.
“Namanya Tangkuban Parahu, karena dari dulu memang warga turun temurun menyebutnya begitu. Ada bukit yang posisinya mirip dengan perahu yang menelungkup (nangkub), namun tidak ada kisah atau legenda Sangkuriang atau apapun hanya karena mungkin lokasinya berada di kawasan dekat aktivitas nelayan makanya disebut tangkuban perahu,” kata Adang Suhendi (60) sebagai warga seperti yang dilampirkan oleh sumber berita Tribunnews.com.
Legenda Sangkuriang sangat erat sekali dengan keberadaan gunung Tangkuban Perahu dan lokasinya Berada di cikahuripan, kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Di mana kisahnya ini mengenai Cinta Terlarang Sangkuriang kepada sang Ibu bernama Dayang Sumbi, ceritanya berujung kepada posisi gunung yang mirip dengan perahu tertelungkup.
Tapi ternyata tidak sembarangan orang bisa beraktivitas di lokasi tersebut dan penamaan Tangkuban Perahu memang sudah dari zaman dulu. Di sana tidak ada ciri khusus dan layaknya seperti cagar alam biasa. Dalam kacamata sejarah, Tangkuban Perahu ini sudah pernah dikunjungi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-18 Abraham Van Riebeeck yang memiliki wewenang untuk memerintah dari tahun 1653 sampai 1713.
Perbedaan Sejarah antara Tangkuban Perahu di Sukabumi yang Berbeda dengan Tangkuban Perahu di Bandung
Di sekitar kawasan tersebut, ada Kampung Benteng di mana ada sebuah benteng peninggalan Belanda. Tetapi saat disayangkan sampai saat ini belum ada informasi mengenai si stasiun seperti yang ada di dalam peta peninggalan era kolonial. Nama Tangkuban Perahu pada Bukit Karena posisinya mirip dengan perahu terbalik dan kalau nama dari zaman Belanda juga sudah ada.
Legenda Sangkuriang dengan kisah cinta terlarang yang memang sangat melekat dan ternyata berbeda dengan Tangkuban Perahu di Sukabumi yang tidak ada cerita seperti itu. Papan yang usang terpampang di tepi jalan saat menuju pusat Pelabuhan Ratu itu. Kalau dari kacamata sejarah, Tangkuban Perahu pernah dikunjungi oleh jenderal Hindia Belanda. “Van Riebeeck Gubernur Jenderal yang sempat ke Palabuhanratu dan membentuk benteng di situ, sekitar tahun 1711. Sebetulnya tidak ada apapun di situ, namun dalam literatur sejarah ada (dituliskan) disebutkan Tangkuban Parahu Palabuhanratu,” kata Irman Firmansyah, pengamat sejarah Kesukabumian dari Yayasan Dapuran Kipahare seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Tangkuban Perahu di daerah Sukabumi dengan Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, memiliki perbedaan yang sangat jelas. Apalagi, tangkuban perahu yang berada di Bandung itu terkenal dengan cerita rakyatnya. Gunung tangkuban perahu di kawasan Sukabumi, sudah lama disebut dengan nama tersebut. Hal ini dikarenakan bentuk nya persis seperti perahu terbalik.
Berbeda betul dengan asal usul Gunung Tangkuban Perahu yang sering dikaitkan dengan sebuah legenda masyarakat, adanya anak bernama sangkuriang yang jatuh cinta dengan ibunya sendiri. Dayang sumbi adalah ibunya Sangkuriang yang awet muda. Ibunya memberikan persyaratan kepada Sangkuriang, membuat telaga sekaligus perahu dalam semalam sebagai syarat yang tidak masuk diakal.
Dayang Sumbi meminta bantuan seolah hari sudah pagi dengan adat disana. Otomatis Dayang sumbi telah menggagalkan itu semua dan Sangkuriang menendang perahu tersebut hingga mendarat dan terbalik. Gunung Tangkuban Perahu ini masih termasuk gunung api yang aktif dan statusnya diawasi terus oleh Direktorat vulkanologi Indonesia. Beberapa kawah yang masih menunjukkan tanda aktif dari gunung dan pernah mengalami letusan kecil di tahun 2006 yang menyebabkan tiga orang luka ringan.
Pengunjung kawasan Gunung Tangkuban Perahu di Sukabumi juga jauh berbeda dengan pengunjung Tangkuban perahu yang ada di Bandung. Diketahui kalau gunung Tangkuban Perahu yang ada di Sukabumi hanya orang-orang tertentu saja untuk memasuki wilayah tersebut dan Kebanyakan orang tidak mengetahui kalau adanya destinasi wisata Tangkuban Perahu di sebuah gunung yang terletak di Sukabumi.