matasanos.org – Kuliner bangsawan legendaris Indonesia memiliki rasa yang tidak kalah lezat dari makanan lainnya. Sudah buah menjadi rahasia lagi kalau di Indonesia terdapat berbagai perbedaan strata sosial, hal ini sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Salah satunya terdapat perbedaan antara kamu bangsawan dan kaum pribumi biasa, tidak hanya berbeda kedudukan saja, bahkan tingkat pendidikan hingga makanan yang dikonsumsi juga berbeda. Bicara tentang makanan Indonesia memang tidak ada habisnya, ada beberapa makanan khas Indonesia yang sejak zaman bangsawan dahulu ternyata sudah ada, bedanya saat ini kamu bisa mencicipi olahan makanan untuk bangsawan di zaman dahulu.
Kuliner Bangsawan Legendaris Indonesia, Kini Bisa Dinikmati Semua Kalangan
Kuliner bangsawan legendaris Indonesia selanjutnya yaitu Bistik Galantin, kuliner yang satu ini memang dipengaruhi dari gaya Eropa, kuliner khas Solo yang sangat mudah kamu temukan di berbagai daerah dan tersedia di kafe-kafe Solo. Masakan yang satu ini ternyata merupakan masakan favorit para bangsawan khususnya para raja dari Kasunanan Surakarta, tidak hanya itu saja, kuliner yang satu ini juga sering sekali disajikan untuk menjamu para tamu raja. Galantine sendiri merupakan salah satu makanan yang terbuat dari cincangan daging yang dicamput dengan telur dan roti, kemudian disajikan dengan beberapa tambahan seperti kentang, wortel, buncis dan telur yang akan disiram dengan kuah khusus. Dinamakan dengan bistik karena makanan ini memang berasa dari kata serapan ‘beef steak’, sehingga gak heran kalau penampilan makanan yang satu ini mirip seperti steak yang sering kamu jumpai di pasaran, walaupun satu porsinya kecil, tapi makanan ini cukup mengenyangkan.
Kuliner bangsawan legendaris Indonesia selanjutnya yaitu Coto Makassar, siapa sangka kalau makanan yang satu ini ternyata makanan favorit para bangsawan. Kabarnya Coto Makassar ini sudah ada sejak Kerajaan Gowa berdisi, hanya saja saat itu ada beberapa perbedaan isian pada menu yang ditawarkan untuk dikonsumsi para bangsawan dan kaum pribumi. Saat itu kaum bangsawan menyantap Coto Makassar dengan isian maka kaum pribumi akan menyantap makanan ini dengan isian jeroan seperti jantung, otak, lidah dan lain-lainnya. Hal yang membuat Coto Makassar semakin lezat yaitu dimasak dengan puluhan rempah yang terkandung di dalamnya, tapi saat ini kuliner yang satu ini dapat kamu santap dimana saja dan dapat ditemui dengan mudah. Coto Makassar sendiri dihidangkan dalam sebuah mangkuk berisi ketupat, buras, daging atau jeroan, siraman kuah kental dan taburan bawang goreng, kalau berkunjung ke Makassar wajib mencicipi olahan yang satu ini.
Selanjutnya yaitu gudeg manggar, kalau kamu sering menemukan gudeg yang terbuat dari nangka muda, lain halnya dengan gudeg manggar yang menjadi favorit Putri Pembayun dari Kerajaan Mataram. Kuliner khas Bantul, Yogyakarta ini dulunya dianggap sebagai salah satu wujud perlawanan pada pemerintah Yogyakarta yang cenderung berpihak pada Belanda saat ini, Manggar ini juga merupakan bunga dari pohon kelapa, walaupun mungkin terdengar aneh bagi kamu. Nyatanya kuliner yang ini satu ini sudah bisa dinikmati siapapun dari berbagai kalangan , kuliner ini memiliki cita rasa yang unik dan pastinya bikin kamu gak nyangka kalau ternyata bahan dasarnya adalah bunga dari pohon kelapa. Gudeg manggar ini juga sudah ada sejak abad ke 16, untuk penyajiannya sendiri mirip dengan gudeg pada umumnya yang terbuat dari nangka muda, biasanya gudeg ini disajikan bersama dengan sambal goreng krecek, tahu, aneka lauk, dan telur.
Kuliner bangsawan legendaris Indonesia selanjutnya yaitu ketan Bintul, kuliner yang satu ini sangat mudah kamu temukan di daerah Serang, Banten dan biasanya sangat populer di bulan Ramadhan. Pasalnya makanan favorit sultan Banten ini sudah ada sejak abad ke 16, dahulu sultan Banten juga menyantap ketan bintul untuk dijadikan hidangan ketika berbuka puasa. Makanan ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih, gak heran kalau ketan bintul ini sangat populer bagi warga Banten, ketan bintul ini terdiri dari dua komponen yaitu ketan yang dirilis dan ada juga serundeng kelapa. Aneka rempah yang ada di serundeng ini membuat ketan bintul semakin terasa otentik dan lezat, kalau kamu ke Serang jangan lupa mencicipi kuliner khas yang satu ini.