Matasanos.org – Kota Tua ganti nama menjadi Batavia oleh sang Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan secara resmi. Rupanya Bukan Tanpa Alasan untuk melakukan penggantian nama tersebut apalagi usai revitalisasi adanya berbagai hal memicu perdebatan dibalik penggantian nama. Anis dan pihaknya telah menyebutkan telah merancang ulang kawasan Kota Tua menjadi kota masa depan dan nama Batavia dipilih lantaran nama tersebut telah mencerminkan masa lalunya tapi telah dirancang serta dikemas sebagai Kota modern di masa depan.
“Kota ini kawasan ini disebut Kota Tua, tapi kita rancang ulang, sehingga Kota Tua ini menjadi kota masa depan. Namanya Batavia mencerminkan masa lalu, tapi konsepnya mencerminkan kota modern masa depan. Itu yang sedang dibangun di tempat ini,” kata Anies dalam sambutannya di acara pembukaan kembali kawasan Kota Tua seperti yang dilansir oleh sumber berita Detikcom.
Hal ini juga membuat sejarawan memberikan ungkapan dan kritik mengenai langkah Gubernur DKI Jakarta mengubah penambahan kawasan Kota Tua menjadi Batavia. Ada pertanyaan yang mendasar sebagai kajian yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sebelum melakukan perubahan nama itu karena dirinya juga menilai langkah itu kurang tepat jika tujuannya hanya sebagai penanda kawasan bersejarah Semata.
Berbagai Kritikan Mengenai Kota Tua Ganti Nama Menjadi Batavia
Bahkan ada pertanyaan yang mendasar untuk pihak Pemprov DKI jakarta. Mengingat sejarah ingin merujuk sejarah yang mana saja dalam masa lalu kota tersebut. Kota tua tidak hanya sebatas nama Batavia semata meskipun diakuinya nama itu paling melekat sejak digunakan sebagai markas dagang VOC oleh pemerintah Hindia-Belanda. Dirinya juga menjelaskan sebelum dikenal dengan nama Batavia sejarah penamaan Jakarta dimulai dengan Sunda Kelapa saat masih dikuasai oleh kerajaan Hindu Pajajaran di tahun 1950 hingga 1980.
Hingga namanya berubah menjadi Jayakarta usai Pangeran Fatahillah berhasil mempertahankan Sunda Kelapa dari gempuran bangsa Portugis dan nama Jayakarta itu mendunia ketika sudah menjadi jalur perdagangan yang semakin bertambah. Batavia adalah nama yang diberikan oleh dewan pimpinan VOC setelah membumihanguskan Jayakarta pada tahun 1619 Silam.
Batavia diketahui memiliki nama asli dari kawasan Kota Tua Jakarta dan Anies Baswedan mengatakan saat ini kawasan itu telah kembali dibuka dan dinamai sebagai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Anies Baswedan menyebutkan bahwa kawasan kota tua yang sudah direvitalisasi akan menjadi jalur pedestrian Dan harapannya akan memberikan banyak ruang bagi para pejalan kaki.
Dirinya juga berharap untuk masyarakat bisa merasakan perjalanan lintas waktu saat berkunjung ke Kota Tua sekaligus menyaksikan bangunan yang khas sambil berjalan kaki atau menggunakan jalur sepeda nantinya. Sudah hampir 400 tahun keberadaan tempat ini Serta bangunannya dengan usia sangat panjang sehingga perjalanan para pengunjung akan merasakan masa lalu dengan konsep yang modern.
Tujuannya Anies Baswedan merubah Kota Tua menjadi Batavia karena konsep gedung di sana melekat pada era kepemimpinan VOC sebagai hal yang masih populer hingga sekarang. Pergantian nama Kota Tua telah ganti nama menjadi Batavia memang memicu banyak perdebatan karena kritik sejarawan saja Seperti masih mempertanyakan tujuan mengganti nama tersebut bagi Anies Baswedan apa saja.
Kemudian ada kritikan dari cuitan Twitter mantan politisi Partai Demokrat yaitu Ferdinand Hutahaean mengenai Kota Tua yang diganti namanya tersebut yakni jika dirinya menjadi gubernur maka nama yang akan diubah pada Kota Tua itu adalah wisata Jayakarta ketimbang Batavia.”Kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya akan namai Kawasan Kota Tua itu dengan nama: “KAWASAN WISATA JAYAKARTA” @FerdinandHutah4 seperti yang dilansir oleh sumber Populis.com. Mengapa mantan politis yang satu itu memilih menjadi kawasan wisata Jayakarta? Lantaran menurutnya Kalau nama Batavia, pastinya nama satu itu berkesan dengan penjajahan di Indonesia paling bengis dalam sejarah perdagangan.
Apalagi Batavia juga menjadi nama sebuah suku yang berada di negeri orang dan kritikan tersebut seperti Ada hal rasa kecewa dengan keputusan dari sang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Keputusan satu ini sudah resmi setelah melakukan revitalisasi pada kawasan Kota Tua yang kini sudah menjadi Batavia tersebut. Itulah kabar lengkap mengenai Kota Tua ganti nama oleh Anies Baswedan.